STOP PRESS!!!
ANDA BISA MEMBELI DOMAIN + WEB HOSTING dari "IDWEBHOST" USA melalui :
DIJAMIN LEBIH MURAH dibandingkan LANGSUNG ke IDwebhost. KALAU TIDAK REBUKTI,
100% MONEY BACK GUARANTEE !!! Test klik : tc-waralaba.
======================================================================
TEMPAT DUDUK KOSONG
Seperti
biasa setiap pulang sekolah Ali langsung ngacir ke warung bakso Pak Man yang
terdapat di belakang sekolah. Warung
bakso Pak Man setiap hari rame, terutama jam pulang sekolah. Kalau tidak segera mencari tempat duduk di
dalam warung, mesti rela duduk di kursi
piunggiran got. Setelah dapat tempat duduk, Ali ke toilet sebentar karena sudah tidak tahan pengin buang air kecil.
Kemudian dia kembali ke tempat duduknya
dengan bergegas sambil membetulkan resleting celananya. Sampai di tempat
duduknya, kagetlah dia. Seorang cowok bernama Toni sudah mendudukinya.
Ali Ton .. ini tempat dudukku. Baru saja
aku ke toilet sebentar
Toni Salahmu sendiri
tempat duduk kamu tinggal tanpa apapun.
Tinggalin deh tas atau
topi kamu biar tidak diduduki orang.
Ali Sudah
aku tinggalin tadi
Toni Mana
buktinya? Aku kemari bangku ini kosong.
Ali Berdiri saja. Kutaruh permen karet tuh.
Toni Busyet!
(sambil berjingkat)
MONYET-MONYETAN
Zaman sekarang mencari pekerjaan sulit banget. Kerja
apapun dilakoni asal halal. Sudi, lulusan STM melamar ke sebuah kebun binatang.
Dia diterima bekerja sebagai monyet-monyetan. Tugas Sudi adalah menemani dan mengajak monyet
beneran menari dan bermain. Sudi
pun menjalani training selama 7 hari. Mulailah dia menjalankan tugasnya di hari
Sabtu. Al-hasil, Sudi punya banyak penggemar karena tingkah lakunya lucu, malah
lebih lucu dari monyet beneran. Pengunjung pun tiap Sabtu membludak melihat aksi kocak Sudi. Nah, saking
mendalami aktingnya sebagai monyet, Sudi tidak menyadari bahaya di sekitarnya. Masuklah
dia ke kandang singa di sebelah, yang
saat itu lupa ditutup oleh pawangnya. Sudi pun panik mencari jalan keluar. Namun malang, seekor singa dengan
mulut menganga siap menerkamnya. Sudi
bergumam, ”Habis deh riwayat gue. Apes banget jadi manusia”. Orang banyak pun berteriak-teriak
mengkhawatirkan nasib Sudi. Si Singa makin
mendekati Sudi dengan garangnya. Mulutnya semakin lebar mencaplok kepala Sudi. Saat itu pula Sudi mendengar bisikan,
“Tenang, Mas. Saya juga lulusan STM kok.
SAUDARA KORBAN
Wartawan jaman sekarang
mensi jeli, gesit dan tangkas mencari
berita. Dudu, seorang wartawan harian ibu kota hari itu bertugas mencari
berita. Dudu harus mendapatkan berita hari itu karena kalau tidak dia bakal diomeli oleh Redaktur Pelaksana-nya.
Sudah seharian Dudu mengejar berita hangat
tapi belum juga mendapatkan. Ketika tiba di suatu kerumunan, Dudu bertanya pada
seorang bapak, ” Memang ada apa sih Pak kok berjubel sekali?” Jawab bapak tersebut, ”Katanya sih ada yang
meninggal karena over dosis, Mas? ”Kebetulan! .... Ini berita sensasional. Pasti
akan dapat pujian dari Redaktur
Pelaksana karena berita orang meninggal di jalan karena overdosis itu berita langka, " pikirnya. Dudu pun mencari akal untuk bisa menyeruak di antara kerumunan manusia. Dia berteriak-teriak, ”Minggir-minggir,
saya saudara korban. Beri saya jalan.
Saya saudara korban!” Kontan, para pengerumun dengan muka terheran-heran memberikan
jalan buat Dudu. Akhirnya ..... sampailah Dudu di TKP. Kagetlah Dudu ketika melihat
korbannya, ternyata adalah seekor
kambing.
KULIAH
APA KOST
Brudin, anak lulusan SMA daerah pergi ke Jakarta
untuk melanjutkan kuliah. Orangtua Brudin dengan sangat antusias mendukung
cita-cita anaknya. Seekor sapi, harta kekayaan satu-satunya pun dijualnya.
Brudin pun berangkat ke Jakarta dengan penuh semangat.
Sampai di Jakarta Brudin
mendaftar ke sebuah universitas swasta
dan diterima. Karena tidak punya saudara di Jakarta, Brudin terpaksa kost. Suatu hari Brudin telefon kepada orangtuanya karena
uangnya sudah habis untuk membayar kuliah dan kost.
Bulan depan adalah tahun baru membayar kontrak.
Brudin Halo.Be. Babe sehat-sehat saja?
Babe Baik-baik. Gimana kabar kamu?
Brudin Baik juga, Be. Tapi, Be ..... Brudin
minta kiriman uang karena uang Brudin sudah habis buat membayar kuliah dan
membayar kost.
Babe Apa?
Brudin Uang Brudin habis untuk membayar kuliah
dan membayar kost, Be. (Brudin
menunggu jawaban Babenya karena tak juga terdengar) Kemudian suara Babenya
terdengar lagi.
Babe Brudin, uang yang Babe kasih dulu
itu untuk membayar kuliah, bukan untuk
membayar kost.
Burdin ??????? (lemes)
GARA-GARA HELM
Suatu hari ada operasi
kendaraan bermotor. Polisi
memberi peluit kepada Bedu. Tapi Bedu tidak mengindahkan peringatan polisi.
Bedu tetep cuek menyetel gas motornya dengan sangat kencang. Polisi pun mengejar Bedu dengan
sepeda motornya. Akhirnya Bedu tertangkap oleh polisi yang berjaga di depannya.
Bedu Apa salah saya, Pak. Bapak memberhentikan saya dengan paksa.
Polisi Anda tidak
mengindahkan peluit polisi agar berhenti. Ada pemeriksaan SIM.
Bedu Saya tidak mendengar polisi
membunyikan peluit, Pak.
Polisi Bohong kamu. Polisi sudah
berkali-kali membunyikan peluitnya.
Bedu Kalau begitu Bapak dong yang
salah.
Polisi Anda tidak bisa menyalahkan
polisi. Polisi tidak salah!
Bedu Lho, sampeyan itu gimana. Yang
nyuruh saya pake helm kan Pak Polisi. Karena pakai helm saya jadi tidak mendengar peluit, Pak.
Polisi ???!!!
TEMAN WAKTU KECIL
Pulang dari kantor Pak Anto
disambut denagn antusias oleh anaknya yang berusia 5 tahun.
Anak Ayah, ayah .. tadi ada tamu
mencari ayah. Dia nunggu lama sekali. Sekarang sudah pulang.
Pak Anto Dia teman Ayah di kantor atau tetangga?
Anak Katanya dia teman Ayah waktu SD.
Pak Anto Ciri-cirinya apa?
Anak Gemuk, pendek, berkumis dan
botak, Yah.
Pak Anto Ah, ... itu bukan teman Ayah. Waktu SD
teman Ayah tidak ada yang botak dan tidak ada yang berkumis. Kalau yang gemuk dan
pendek ada.
Anak Iya, Yah. Dia bilang teman ayah
waktu SD!
DUA RIBU MINTA AMAN
Pak Parman bertandang ke rumah
saudaranya naik angkot. Sampai di depan komplek, Pak Parman
terpaksa naik becak karena rumah saudaranya berada di
komplek bagian belakang.
Pak Parman Jalan Dahlia 2 berapa, Pak.
Abang Becak Lima ribu
rupiah saja, Pak.
Pak Parman Dua ribu saja ya, Pak. Dekat ini.
Karena dari pagi tidak ada sewa, terpaksalah Abang
becak mau mengantarkan Pak Parman. Abang
becak melarikan becaknya dengan
ngebut. Polisi tidur dihantamnya,lubang-lubang di jalan diterjangnya. Pak
Parman pun komplain.
Pak Parman Bang, hati-hati dong. Saya ini manusia, bukan
barang. Yang aman, tauk!
Abang Becak (menjawab dengan tenangnya) Pak, Pak ..
sampeyan cuma membayar dua ribu saja kok
minta aman. Kalau lima ribu ya aman.
Pak Parman Stop, stop! . Saya jalan kaki saja!
DAPAT 100
Doni, pulang sekolah
langsung menghampiri Mamanya yang sedang menggoreng singkong di dapur.
Doni Mama
... Mama .. ketiga ulangan Doni dapat
100.
Mama (tanpa menoleh) Na .. gitu dong. Itu
baru anak keturunan Mama. Kamu pinter, Nak.
Doni Tapi, Ma ...
Mama (masih belum menoleh) Tapi apa?
Nggak usah khawatir. Mama tahu kok. Kamu pasti minta dibelikan mobil-mobilan
baru kan? Habis masak ya, Nak.
Doni Tapi, Ma .. (bernada ketakutan)
.... Yang 100 jumlahnya.
Mama Maksudmu?
Doni Matematika 30, Bahasa Indonesia
30, Agama 40, Ma
Mama Huh! (melotot)
PINDAH DOKTER
Seorang istri mengeluh
melulu soal penyakitnya yang tak kunjung sembuh.
Istri Pa, kepala saya pusing terus,
perut mual mulu, jantung berdebar-debar, makan pun tidak enak. Sakit apa ya,
Pa. Sudah minum obat nggak sembuh juga.
Suami Ke dokter saja deh, Ma. Takut kalau ada apa-apa.
Mereka berdua kemudian ke dokter spesialis. Ketika istri diperiksa, sang suami
menunggu di luar dengan perasaan was-was karena periksanya cukup lama. Ketika
istri keluar dari kamar praktek dokter,
si suami langsung bertanya,
Suami Sakit apa, Ma. Kok periksanya lama
banget.
Istri Ditanya dokter macam-macam, Pa.
Suami Trus, kata dokter Mama sakit apa? (
panik)
Istri Nggak ada penyakitnya, Pa.
Dokter bilang Mama stres. Mama harus refreshing yang happy-happy, seperti ke
Disney Land, Singapura, Italia, Paris. Pokoknya yang seneng-seneng deh, Pa.
Kita enaknya pergi ke mana ya?
Suami (berpikir sejenak) ... Pindah
dokter aja deh, Ma.
Istri ?????
MANCING SENDIRI
Abu sudah bertahun-tahun
jualan ikan di pasar besar di kotanya. Pelanggan Abu cukup banyak karena ikan
jualan Abu selalu segar, harganya pun miring dibandingkan dengan penjual ikan yang lain. Suatu
hari Abu kedatangan pembeli baru.
Pembeli Ikan
emas sekilo berapa, Pak?
Abu Rp. 20.000,- saja, Bu.
Pembeli Lho,
kok mahal, Pak. Bukannya harga ikan sudah turun.
Abu (dengan nada cuek) Bu, Bu .. kalau
ingin yang lebih murah, mancing saja
sendiri di laut.
Pembeli Gitu saja marah (ngedumel sambil
ngeloyor pergi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar